Kamis, 24 Maret 2011

Andai Kau Tahu Betapa Aku Mencintaimu

Bismillah...

Di suatu sore yang tenang, di sebelah tempat wudhu akhwat, masjid Al-Furqan UPI, duduklah dua orang sahabat bernama Sarang dan Lemon. Tempat tersebut menjadi tempat favorit mereka untuk melepas penat dari aktivitas kampus yang mereka jalani. Atau sekedar menyendiri di pagi kampus yang sejuk, sembari menunggu jam masuk kuliah 08.40. Hari itu seperti biasa, Sarang dan Lemon duduk mengobrol sambil menunggu adzan shalat 'Ashar berkumandang.

*******

3 hari sebelumnya,,,

'Mon, ini bagus gak bukunya? Tanya Sarang kepada Lemon.

'Buku apaan? mana coba lihat sini! Hmmm,,, Lumayan, buku saku. Cie,,cie,,, buat siapa tuh bukunya. Ehm... Ehm...' Ucap Lemon.

'Enggak kok, ingin beli aja. Mumpung lagi di pameran buku. Kapan lagi "hunting" buku-buku murah. Ya kan?' Jawab Sarang menjelaskan.

'Ya udah, sok atuh dibeli. Udah mau tutup nih tokonya, ini kan hari terakhir pameran. Udah hampir jam 9 malem pula. Ayo! Habis ini kita pulang. Ok!' Ajak Lemon menyudahi agenda "hunting" buku mereka.

*******

Tidak ada yang spesial hari itu ketika Sarang dan Lemon duduk mengobrol menunggu waktu shalat 'Ashar. Hingga ketika adzan berkumandang, tiba-tiba Sarang memberikan sesuatu kepada Lemon.

'Ini untukmu. Semoga suka. Met milad ya ukhti!' Ucap Sarang sembari menyerahkan sebuah buku saku kepada Lemon.

Sambil senyum-senyum saat membaca judul buku itu dan teringat kejadian tiga hari lalu, Lemon berkata: 'Udah tahu kok, ukh!' Seolah menimpali judul bukunya 'ANDAI KAU TAHU BETAPA AKU MENCINTAIMU'.

Senyum pun merekah di wajah-wajah lelah mereka. Sarang dan Lemon.

Inspired by: SarangLemon only! ^_^

*******

...

Hari ini mungkin kita hanya dapat tidur di atas hamparan bumi, tetapi esok insya Allah kita akan tidur di atas hamparan permadani. Katakanlah "amiin", semoga dapat terwujud.

Selanjutnya, apakah engkau sudah tidak mau lagi kita sama-sama duduk bersama dan saling berdampingan? Ya, memang kita telah jarang melakukannya, tetapi aku merasa banyak keberkahan yang tidak pernah aku rasakan saat kita masih kecil. Ini semua adalah keberkahan do'a.

Aku tidak sedang mencoba membela diriku sendiri. Aku hanya berusaha membela rasa cintaku. Akan tetapi, sudahlah, tidak mengapa. Semoga Allah memberikan ganjaran terbaik karena dahulu engkau pernah mengingatkanku. Aku akan terus berusaha agar seruanku ini sampai kepada dirimu.

Dari buku 'Andai Kau Tahu Betapa Aku Mencintaimu' hal: 37.

*******

Untuk itu, aku tidak akan menyerah. Doakan ya kawan! ^_^

1 komentar:

  1. Hmm,,, SarangLemon,,, nama penaku yang dulu. Kini hanya tinggal kenangan,,, Aku akan tetap mengingatmu, walau sampai detik ini, aku tak menemukan alasan untuk tetap menganggapmu ada. Untuk seseorang yang pernah mengisi catatan hidupku. :)

    BalasHapus

Don't be shy, write your mind! ^_^