Senin, 21 Februari 2011

3 Cinta Dalam Satu Hati (2)

Episode Ke Dua

Hari ke 23 sejak pertemuan mengesankan di Resto Kebun KCKBX. Jangan harap ada pernyataan cinta. Apalagi 'kunjungan' pekanan yang biasa dilakukan muda-mudi zaman sekarang. Semua berjalan BIASA. Tapi tidak dengan hati-hati mereka. Tanpa perlu banyak tingkah apalagi kata-kata rayuan gombal, hati-hati mereka telah bersepakat "semoga dia jodohku". Sederhana, tapi sungguh sarat makna.

"Pagi, Pa, Ma!" Sapa Kamila sembari duduk untuk sarapan.

"Pagi, sayang!" Balas Papa Tama dan Mama Ambar hampir bersamaan.

(Dalam fanfic ini, yang menjadi ortu Kamila adalah Papa Tama dan Mama Ambar ^^)

"Kamu udah mulai kuliah lagi, Mila?" Tanya Mama Ambar memulai percakapan.

"Iya, Ma. Udah mulai semester baru. Doakan Kamila ya, Ma, Pa!" (senyum)

"Tentu dong, sayang." Balas Papa Tama disertai senyuman bijaknya. (Hoho,,, jadi kangen senyumnya Papa Tama ^^)

14 menit kemudian, Kamila sudah selesai dengan sarapannya dan bersiap menuju kampus tercinta. Universitas Bebas Berekspresi (UBB), Jurusan Kedokteran Sarap. Butuh waktu 27 menit untuk sampai di kampus. Segera setelah sampai, Kamila bergegas menuju kelas. Tak berapa lama, seorang dosen masuk dan kuliah pun dimulai.

@ Ruang Kuliah UBB

"Selamat pagi!"

"Pagi, Pak!"

"Apa kabar semuanya? Semoga semua dalam kondisi yang semangat karena kita akan mulai belajar mengenai segala sesuatu terkait penyakit sarap. Jadi, saya harap rekan-rekan mempersiapkan diri dengan baik. Ok!" Penuh semangat sang dosen memulai perkuliahan.

###
"Rain, kayaknya aku dah pernah liat orang itu deh. Dimana ya?" Tanya Kamila, membuyarkan lamunan Rain, sahabat seperjuangan di UBB.

"Eh,,, Eng,,, apa? Kamu nanya apa tadi?" Balas Rain kaget.

"Iihh,,, Rain. Kamu kenapa sih? Tadi aku bilang, kayaknya aku dah pernah liat itu dosen. Tapi dimana ya?"

"Meneketehe. Wong aku aja baru liat. Hehe. Eh,,,Mil, liat deh, dia cakep bangeeet. Hoho,,, sukaaa." (muka melongo)

"Raaiinnn,,, apaan sih. Biasa aja kali!" Sedikit malas Kamila menanggapi komentar Rain tentang dosen mereka yang satu ini. "Taufan lebih ganteng, tau!" Batin Kamila (senyum). *Cieee,,, uhuyyy,,,^^
###

"Baik, karena ini hari adalah hari pertama kuliah di semester baru dan sebagian rekan-rekan  barangkali ada yang belum mengenal saya. Untuk itu, saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. (Eng... Ing... Eng... Siapakah dia??? Yap,,,) Nama saya Boy, lengkapnya Boy Hamzah." Dengan tenang sang dosen memperkenalkan diri sembari mengedarkan pandangannya ke seluruh isi kelas, mengamati mahasiswanya satu persatu.

"Sebelum masuk ke materi kuliah, ada yang ingin bertanya dulu?"

"Ada, Pak! Saya!" Penuh semangat Rain mengangkat tangannya. "Hmm,,, bapak udah nikah apa belum?"

"Huuuuuuuuuuu,,,," sontak seisi kelas menyoraki Rain. Tapi yang disoraki malah asik senyum-senyum sendiri, tidak terpengaruh. Hehe ^^

"(senyum) mau nya udah apa belum?" Yang ditanya malah balik tanya, tertawa renyah. "Hehe,,, Belum kok. Saya maa..." Kalimat sang dosen terputus sekian detik demi melihat sosok di sebelah mahasiswa yang bertanya tadi.

"Saya masih single kok. Ok. Saya rasa cukup ya perkenalannya. Kita mulai kuliah." Kikuk sang dosen merampungkan kalimat terputusnya tadi, salah tingkah. "Cantik," batinnya singkat.

... ... ...

***

"Assalamu'alaikum, Wi!" (ketok pintu).

"Waalaikumussalam. (buka pintu) Eh,,, Kak Boy."

"Malem adikku sayang." Sapa Boy hangat, lantas merangkul adiknya tercinta masuk ke dalam rumah.

Di dalam rumah.

"Tadi gimana di sekolah? Lancar?"

"Alhamdulillah lancar, kak. Oia, tadi juga aku ikutan les bahasa Inggris, lho."

"Les bahasa Inggris?" bertanya heran dengan jidat sedikit mengkerut.

"Iya, kak. Hmm,,, tenang aja, kak. Lesnya gratis kok," jelas Wiwi, mengerti dengan raut muka heran kakaknya. "Hoaaammm,,, Wiwi tidur duluan ya, kak. Udah ngantuk banget."

"Oh,,, iya sayang. Met tidur ya!' Balas Boy singkat, enggan melanjutkan percakapan.

***

Keesokan harinya.

"How are you? ayo, ikuti kata-kata kakak. "How... are... you..."

"How... are... you..." semangat anak-anak panti asuhan menirukan perkataan mentor yang ada di depan mereka.

"Bagus. How are you itu artinya apa kabar. Jadi kalo adik-adik semua ketemu orang dan ingin menanyakan kabar, bilangnya 'how are you'." Penuh semangat sang mentor mengajarkan percakapan dalam bahasa Inggris.

"Hmm,,, kalo aja Kak Boy pinter bahasa Inggris kayak mentor itu." benak Wiwi, teringat kakaknya yang cuma pinter dalam menangani penyakit sarap. (tersenyum)

-= BERSAMBUNG=-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Don't be shy, write your mind! ^_^