Senin, 20 Juni 2011

Pasukan Akhwat Tutorial 2007

Dini, Rida, Achi, Muti, Imas, Sumi, Elin, Dika, Wulan

Bismillah.
Sekarang aku mau menulis tentang sahabat Akhwat Tutorial 2007. Teman seperjuangan di Lembaga Mentoring Program Tutorial PAI-MKDU, Universitas Pendidikan Indonesia. Sahabat yang menemani selama 4 tahun, suka dan duka menjalani amanah di Program Tutorial.
  1. Astri Srigustini alias Achi/Neng Uchu
Achi, si Bendahara Umum yang hobinya minta nota. (^_^)V
Jarang ngomong kalau lagi rapat, tapi sekalinya ngomong... PLETAK!!! Langsung pada sasarannya. Tetangga kamar kosanku ini kuliah di jurusan Pendidikan Ekonomi Koperasi dan berasal dari kota Tasikmalaya. Akhwat yang satu ini hobinya 'refreshing' (Ting... ting... kedip2 ke Achi ^-*). Di Program Tutorial, sejak awal Achi memang ditempatkan di Bidang Bendahara Umum, jadi wajar dong kalau doi akhirnya jadi Bendum beneran. hehe,,, ^_^ Penyuka warna coklat ini selalu berpakaian rapi dan penggemar rok batik.

Kelebihan Neng Uchu adalah loyalitas yang luarbiasa atas apa yang sedang dia jalankan sekarang. Patut dicontoh. Aku belajar loyalitas darimu. Jazakillah ukhti. Sedangkan untuk kelemahan, Achi lemah di fisik alias gampang sakit. Hoho... jangan sering kecapean ya ukhti. Terus selalu jaga kesehatan dan pola makan.

Kesamaan antara aku dan Achi adalah sama-sama penyuka pedas! Ayam bakar Taliwang dan Ayam Bakar Rica-rica Manado plus gehu jeletot menjadi makanan favorit kita bersama. Aisshh,,, jadi ngiler.

Pesan dariku untuk Achi: "Ketika seorang sahabat bilang tidak ingin diganggu, sejatinya ia sedang ingin disapa dan didengar."

Sekian profil Achi. Yuk lanjut ke peserta selanjutnya! Eh... maksudnya ke sahabat selanjutnya. ^_^V

     2. Nurrahmah Wulandari alias Wulan/Ulan

Wulan, Si Kabid Media yang luarbiasa.
Wulan, beliau juga tipe yang jarang ngomong kalau lagi rapat. Lebih suka mendengar dan kalau tiba saatnya harus bicara, dia akan bicara. A good listener. ^_^. Mojang Lembang ini adalah anak bungsu dari 2 bersaudara. Seorang yang sangat low profile dan ini yang paling aku pelajari dari seorang Wulan. Sikap rendah hati. Mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan ini jagonya instal-menginstal windows. Hihihi,,, hayyoo... siapa dari ukhti yang sering minta diinstalin komputernya? Ngaku! hehe ^_^

Di Program Tutorial, Wulan sejak awal diamanahi di Bidang Media sampai akhirnya harus menjalani proses ekselerasi menjadi Kabid Media di tahun 2009-2010. Sedangkan amanah terakhir, beliau masuk di Tim Sekum sebagai Kabiro Administrasi & Persuratan.

Seorang yang ringan membantu siapa saja. Namun satu hal yang menjadi kelemahannya adalah terlalu baik hingga kadang, aku gak tega kalau harus mengoreksi sesuatu darinya yang menurutku salah. Ommoo... Afwan ya ukhti. Semoga aku bisa lebih baik lagi. ^_^

Kesamaan antara aku dan Wulan adalah sama-sama penyuka desain grafis, menulis, dan tentunya membaca. Maka tidak heran, kami sering bertukar buku dan novel. Nice! :-)

Pesan dariku untuk Wulan: "Ketika sahabat sudah membuka hatinya lebar-lebar, terimalah. Dia sedang menunggu bicaramu."

Segitu aja tentang Ulan, mari kita beranjak ke kontestan selanjutnya. ^_^

     3. Dini Siti Humairoh alias Dini/oNay

oNay, Si tukang "Ehm..."
Ini dia BTR sejati. Lahir dan besar di Bidang Ketutoran aka Bidang Tutorial Reguler sampai akhirnya diamanahi sebagai kabid di bidang yang sama. Dini ini entah mengapa hobi sekali berdehem. You know berdehem? Tanyakanlah kepada para stafnya. Haha... ^_^. Oia, orang nomor 1 yang paling sering dicari peserta ini, Indo loh? Alias incu domba. Qiqqii... Maksudnya, doi asalnya dari Garut. Beliau kuliah di Jurusan Bahasa Arab, maka jangan heran kalau hafalan Qur'annya oke.

Walau kadang kalau ngomong rada-rada gak jelas ke mana arah tujuannya (Hehe,,, peace ya Din, ^_^V), Dini termasuk orang yang paling sabar di Tutorial. Terlebih saat menghadapi peserta Program Tutorial yang kadang rewelnya minta ampun. Salut deh atas loyalitas dan perjuangannya di PT. Dan aku belajar sabar darimu ukhti. Belajar menerima sebuah amanah dengan lapang dada.

Penggemar makanan gratis ini memiliki satu kelemahan yaitu suka panik gak jelas dan bikin greget semua orang. Hehe... Sedangkan untuk kesamaan antara aku dan Dini, kami sama-sama sering ditembak untuk Taujih kalau lagi rapat penguin (pengurus inti). Ckckck... begitulah.

Pesan dariku untuk Dini: "Ketika sedang di sekre, silent-lah hapemu. Hehe,,,"

Next! Kita menuju ke ukhti yang selanjutnya.

     4. Rida Nuraida Santika alias Rida/Ida

Rida, "Memang... Seperti itu."
Teman sekelompokku saat KKN ini berasal dari kota yang sama dengan Achi, Tasikmalaya. Dan kalau Dini adalah BTR sejati, maka Rida adalah Kaderisasi sejati. Yup, ukhti yang kalau ngomong sering mengulang kata "Memang... Seperti itu." sejak awal sudah ditempatkan di Bidang Kaderisasi sampai akhirnya diamanahi sebagai kabid di bidang tersebut. Tipe orang yang senang berbicara saat rapat. Termasuk yang paling cerewet di antara kami. ^_^

Ida ini jurusannya sama dengan Achi, Pendidikan Ekonomi dan Koperasi. Ukhti yang selalu berpindah kosan setiap tahunnya ini satu-satunya orang yang memanggilku dengan sebutan Kakak. Padahal secara umur, aku lebih muda dari beliau. Hoho... Glad to hear your calling to me, Kaka. ^_^

Yang aku pelajari dari seorang Rida adalah belajar mencintai anak-anak. Aku kagum pada kepandaiannya mengatasi anak-anak. ^_^ Aku yang dulu tidak terlalu suka anak-anak, lambat laun mulai mencintai anak-anak dan salah satunya terinspirasi oleh Rida. Terlebih saat KKN, program kami adalah mengajar  PAUD. Jadilah mau tidak mau, aku mulai belajar mencintai anak-anak. Syukran ukhti. ^_^

Ukhti yang juga penggemar makanan pedas ini, memiliki kelemahan yaitu sangat tidak fokus saat stress melanda. Rariweuh kalau bahasa Sundanya mah. Hehe...

Kesamaan antara aku dan Rida adalah sama-sama pernah sekosan sama Achi. ^_^

Pesan dariku untuk Rida: "Ketika ukhti merasakan sesuatu yang tidak nyaman ttg orang lain, periksalah diri sendiri. Mungkinkah masalah ada pada diri kita pribadi?"

     5. Sumiati alias De Sum/ Ceu Sum

De Sum, si Akhwat super duper narsis.
Selalu mengundang kehebohan saat nona ini berbicara. Gayanya itu loh... qiqiqi... Apalagi saat rapat, untungnya nona ini jarang ikut rapat. Hahaha... Anggota dari Partai Segitiga Bermuda ini baru saja syukuran pelepasan kawat gigi. Yeeeaaahhh! Give applause, guys! ^_^. Sempat tidak aktif di PT sampai akhirnya tetap berlabuh di PT, tepatnya di Tim Sekum bersama dengan Ulan. Beliau diamanahi sebagai Kabiro Khidmatul Ummat.

Jangan pernah menampakkan kamera di hadapannya, nanti kameramu bisa error kyk orangnya. Wkwkkwk... (peace!). Ok, kembali serius. Ukhti yang berbakat menjadi Fashion Muslimah Stylist ini kuliah di jurusan yang sama dengan Achi dan Ridha. Satu hal yang paling berkesan darinya adalah panggilan sayangnya untukku, DIKONGS!!! Arrggghhh tidakk!!! Lebih terdengar seperti K*ng K*ng. T_T. Dengan nama sayang itu pula, Achi sekarang sering memanggilku dengan sebutan: "Neng Ikongs"... Hwaaa... *Nasib2. But, thanks guy. It gives me a beautiful memorial. Hehe...

Hal yang aku pelajari dari seorang De Sum adalah sifatnya yang ceria di segala situasi. Wallahu'alam, aku paling tidak bisa berbohong dengan raut mukaku. Tapi De Sum, she always look happy. Hoho. ^_^

Kelemahan sekaligus bisa jadi kelebihannya ini adalah narsisme tingkat dewa. Qiqiqi....

Pesan dariku untuk De Sum: "Belajarlah membedakan berbicara kepada ikhwan dan akhwat. Caranya? Mudah saja. Ambil kaca, mulailah bicara. ^_^ dan temukan sendiri caramu."

     6. Imas Siti Nuraeni alias Ukhti Imse

Ukhti Imse, Si Akhwat Jarkomers.
Pekerjaannya sederhana saja, tapi aksinya tidak sesederhana pekerjaannya. Selalu paling sibuk di antara semua. Akhwat yang sudah bergelar S.Pd ini awalnya bukan member PT. Namun di tengah perjalanan, akhirnya beliau tersangkut di tengah-tengah kita semua. ^_^ Hoho... Begitulah takdir berkata. Ukhti Imse sejak masuk di PT diamanahkan di bidang Humas sampai akhirnya beliau pun menjadi kabid Humas. 

Mojang Majalengka yang satu ini kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah alias Bahasa Sunda. Salah satu ciri khasnya adalah selalu memanggil akhwat Tutorial 2007 yang lainnya dengan sebutan Teteh. Mungkin karena Jurusan Bahasa Sunda kali yak... Hehe... The tallest woman of us ini menurutku punya bakat jadi presenter. SERIUS. ^_^

Hal yang paling aku pelajari dari seorang Teh Imas adalah kemandiriannya sebagai seorang anak bungsu. 100% aku kalah darinya. Luarbiasa. Terimakasih ukthi atas tauladan berharganya. ^_^ Untuk kekurangannya terkadang suka khawatir berlebihan dan kalau lagi makan, lambaattt nian. Ini menurutku loh. :D

Pesanku untuk Imas: "Makan yang banyak ya. Qiqiqi"

Hmm... untuk Ukhti Muti dan Ukhti Elin. Andai saja ada waktu lebih banyak untuk aku mengenal mereka. Suatu saat, semoga aku benar2 bisa menuliskan sesuatu ttg mereka. ^_^ Afwan.
---------------------------------------------------
Empat tahun menjadi waktu yang singkat saat kita sudah melewatinya. Aku hanya memohon kepada sahabat semua. Satu hal saja. Jangan pernah ingat tentangku kecuali akan satu hal. Aku mencintai kalian karena Allah di masa lalu, hari ini, dan di masa depan. Cukup, cukup itu saja yang boleh kalian ingat tentangku. Jazakillah ukhti fillah. Ana uhibbuki fillah. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Don't be shy, write your mind! ^_^