Musik main, muda bergoyang. Sepertinya perjalananku menuju Bandung kali ini sedikit kurang beruntung. Televisi yg tergantung dalam bus Aja ini, sedang menyetel video gadis muda yg lihai bergoyang dan bernyanyi dangdut. Organ tunggal, begitu orang2 menyebutnya. Miris, seorang bapak setengah baya berbaju batik ikut bergoyang. Tidak tahu malu.
Baju ketat pink tanpa lengan aka U Can See, plus rok mini putih. Ommooo,,, norak!
Video yg baru saja berganti lagu dan penyanyi -tetap dgn baju norak dan lagu dangdut patah hati- mengingatkan saya pada tayangan talk show terkenal di salah satu stasiun televisi swasta. Kali itu, talk show menampilkan kisah seorang gadis muda, penyanyi dangdut dari panggung ke panggung, yg memiliki cita2 menjadi pendangdut besar.
Sungguh, bukankah ini salah satu bentuk eksploitasi kaum muda belia. Dan lagi, perempuan yg sejatinya menjadi korban, parahnya malah menikmati 'siksaan'nya.
Tidak, tentu bukan dangdut yg menjadi pokok permasalahan.
Hmm,,, bagaimana aku menjelaskan keprihatinan ini?
Pada seorang gadis muda belia, yang sepatutnya mereka isi masa mudanya dgn budi pekerti, mencari jati diri, dan mempercantik hati.
Miris pada mereka yg sibuk bergoyang menghibur para lelaki belang.
Rabb,,, padaMU yg Maha Besar. Lindungi mereka... Dari perkara dunia yg hanya sementara.
*saat aku menyelesaikan note ini, seorang bapak berbaju PNS ikut bernyanyi dan bergoyang. Apa kata dunia???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Don't be shy, write your mind! ^_^