Rabu, 20 April 2011

Bagaimana Hidup

http://kamipastipeduli.blogdetik.com/2009/07/21/jembatan-penyebrangan-wonokromo/

Naik bis, kalau sedang tidak beruntung duduk paling depan, aku memilih duduk dekat jendela. Melihat pemandangan, itu hobiku.

Naik mobil ayah, kalau tidak duduk paling depan samping supir, aku memilih duduk tengah-tengah di baris ke dua. Melihat jalan raya, itu hobiku.

Pemandangan jalan (raya), sesuatu yang sangat menarik. Aku bisa melihat pemandangan dan jalan raya sepanjang perjalanan, tanpa berkedip. Bahkan mengalahkan ‘ritual membaca’ yang biasanya ku gunakan untuk mengisi waktu luang.

Pemandangan sepanjang jalan (raya) selalu saja membuatku berpikir banyak. Termasuk, bagaimana manusia-manusia di bumi hidup damai, dengan takdir mereka masing-masing.

Melihat seorang anak kecil, pengamen. Aku bertanya padaMu, Tuhan, bagaimana dia hidup. Pada segenggam uang receh yang hanya seberapa.

Melihat seorang pengemis, nenek tua. Aku bertanya padaMu, Tuhan, bagaimana dia hidup. Pada ‘keberuntungan’ manusia bengis jaman iblis.

Melihat gelandangan, seorang pria setengah baya. Aku bertanya padaMu, Tuhan, bagaimana dia hidup. Pada selembar kain lusuh dan sehelai kardus rombeng.

Aku melihat mereka, dalam pandangan sepanjang perjalanan. Selalu bertanya akan hal yang sama. Bagaimana mereka hidup, Tuhan.
"Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya). akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Saba: 36)

“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, Padahal kamu mengetahui.” (Al-Baqarah: 22)
Dan janjuMu, adalah niscaya. Pasti. Maha Suci Engkau, ya Rabb. Allah Subhana wa ta'ala.

1 komentar:

  1. banyak berjalan tentu banyak dilihat bisa banyak bertadabbur juga, ketika naik bisa pasti aku memilih duduk dekat kaca jendela bis, dengan begitu aku bisa melihat pemandangan sepanjang jalan..nice post untuk terus mngingatkan ..keep writing .^__^

    BalasHapus

Don't be shy, write your mind! ^_^