Kamis, 07 Juni 2012

Lovely Stranger (2)


SLIDE SATU: Kroookkk… krookkk…

Aku baru saja selesai kuliah sekitar pukul 3 sore ketika Mrs. Howard menelpon, memintaku menjemput Mr. Jeremy. Ya, hari itu Mr. Jeremy, anak bungsu dari keluarga Howard akan pulang. Sebenarnya, umur Mr. Jeremy hampir sama denganku, hanya berbeda bulan. Aku lebih tua 3 bulan darinya. Meski begitu, karena kami belum pernah bertemu sebelumnya, aku tetap memanggilnya Mr. Jeremy. Entahlah, rasanya tidak sopan memanggil namanya langsung.

Oia, di Negara asing inilah aku tinggal bersama keluarga Howard. Keluarga yang dengan sukarela menampungku selama aku berkuliah di sini. Mereka keluarga yang harmonis dan sangat baik. Meski awalnya agak canggung, lama-lama aku betah tinggal bersama mereka.

Setelah satu tahun tinggal bersama keluarga Howard, hari itu adalah pertama kalinya aku bertemu Mr. Jeremy. Selama setahun, aku hanya melihatnya lewat foto yang terpajang di ruang keluarga. Tapi wajah yang aku lihat saat di bandara, nyatanya jauh berbeda dengan yang ada di foto. Hmm…

“Alisa… So, you are a student here and live with my family?” Untuk kedua kalinya dia bertanya pertanyaan yang sama. Aku mengangguk.
“Hmm… Mom hasn’t told me before. So, it has been a year, right?” Ucapnya sambil mengelus-ngelus dagunya yang polos, tanpa melihat ke arahku yang sedang menyetir di sebelahnya.
“Exactly.” Timpalku.
“Where do you come from?” tanyanya lagi.
“Indonesia.”
“Ohh… So you are Asian. How old are you?”
“Ya Tuhan, dia banyak tanya sekali!” Gerutuku dalam hati. 

Sepanjang perjalanan dia terus saja bertanya ini dan itu. Tahukah dia bahwa aku tidak bisa konsentrasi menyetir jika terus diajak bicara. T_T

“Sorry, but, can you wake me up if we have arrived at home? I’m so sleepy now. Can you?” Pintanya setelah puas ‘mengintrogasi’ku.

Tanpa perlu menunggu jawabanku, Mr. Jeremy sudah tertidur pulas. Huuffhh… akhirnya aku bisa menyetir dengan tenang. Tapi tunggu, suara apa ini?

“Kroookkk… krookkk….”
Oh My God! He makes me crazy!

***

Dengkuran itu, ya dengkuran itu pada akhirnya menjadi memori yang selalu tertanam saat aku mengingat Mr. Jeremy. Hehe…

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Bersambung
Qhaisar Rain


2 komentar:

Don't be shy, write your mind! ^_^