Senin, 25 Juni 2012

Catatan Kecil tentang DIOSSP 2012 [Part 1]

Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2012 atau disingkat DIOSSP 2012 sukses digelar beberapa pekan lalu di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta. Bagi para Badminton Lovers tanah air, event ini menjadi salah satu yang paling ditunggu, termasuk Rain tentunya. Dari kecil, Rain emang udah suka banget sama olah raga tepok bulu angsa yang satu ini. Untuk itu, rasanya ingin sedikit mengeluarkan unek-unek tentang event ini sekaligus mengajak para blogger yang mungkin perhatiannya sedang terfokus pada gelaran sepak bola akbar di Eropa sana, untuk sejenak melirik dan "memperhatikan" gelaran olah raga yang tak kalah akbar di negeri sendiri, DIOSSP 2012.
Postingan ini adalah catatan kecil dari seorang Qhaisar Rain tentang DIOSSP 2012. Hal-hal yang menurut Rain layak dan menarik untuk dibagikan. Juga sebagai wujud rasa cinta Rain terhadap Bulu Tangkis Indonesia. Ok, supaya lebih semangat, let's shout! IN-DO-NE-SIA! Prok! Prok! Prok! Prok! Prok! 


FYI, Kejuaraan dunia Bulu Tangkis dibagi menjadi 3 level:
- Level 1: BWF Championships (BWF World Championships, BWF World Junior Championships, Thomas Cup, Uber Cup, Sudirman Cup, and The Olympic).
- Level 2: Super Series Premier (All England Open, China Open, Denmark Open, Indonesia Open, and Korea Open) dan Super Series (Swiss Open, Singapore Open, Japan Open, dll).
- Level 3: Grand Prix Gold (India Open, Macau Open, dll) dan Grand Prix (Vietnam Open, German Open, dll).

Nah, untuk Indonesia Open sendiri semenjak tahun 2011 naik kelas dari level Super Series ke Super Series Premier. Ini artinya, event ini 'wajib' diikuti para pebulutangkis papan atas dunia sebagai ajang menambah poin BWF. Karena bagi siapapun yang menjuarai event ini berhak mendapatkan poin maksimal 11.000. 

Kembali ke DIOSSP 2012. Bisa dibilang, event DIOSSP 2012 ini menjadi ajang balas dendam atas prestasi buruk yang diraih para atlit Bulu Tangkis Indonesia di Piala Thomas dan Uber bulan Mei lalu, sekaligus ajang pembuktian bahwa Indonesia masih "belum habis". Yup, terlebih ajang ini digelar di negeri sendiri yang sudah tentu menambah motivasi para atlit Bulu Tangkis Indonesia untuk menunjukkan permainan terbaik mereka.

Berikut ini beberapa catatan yang berhasil Rain rangkum selama event ini berlangsung. Mulai dari acara Welcome Dinner sampai dengan Final Match DIOSSP 2012. Penasaran? Let's get it start!

Welcome Dinner DIOSSP 2012
Acara Welcome Dinner diadakan sebelum laga babak utama dilangsungkan, bertempat di Hotel Sultan, Jakarta. Jika sebelumnya DIOSS 2011 mengusung tema tradisional Bali, maka tahun ini DIOSSP 2012 mengusung tema "Wayang". Tema yang sangat menarik! Terlebih, perwakilan atlit dari beberapa negara peserta ikut tampil dengan pakaian wayangnya. Hahaha... Yang paling menarik perhatian siapa lagi kalau bukan pemain spesialis ganda putra asal Korea Selatan, Lee Yong Dae. Hadeuh, dasar orang cakep ya, mau diapain juga ujung-ujungnya tetep cakep. Hehe... Nih, bagi yang belum sempat lihat foto-fotonya. Sok ah ~ (pictures as credit)
















Untuk foto-foto yang lebih lengkap, bisa kawan tengok di album Badminton Wonder Fans (BWF), Badminton Lovers, atau di BWF- Badminton World Federation.


Jujur ya, dari semua atlit yang berpakaian ala negeri wayang, Rain paling penasaran sama penampilan Butet aka Liliyana Natsir. Kirain sih, Butet bakal pake outfit kayak gitu juga (ngebayangin Butet pake kemben, hahaha...), ternyata tidak sama sekali pemirsah. *_* #penontonkecewa. Butet emang datang ke acara Welcome Dinner-nya, tapi gak ngikut didandanin. Huh, padahal udah penasaran banget! Trus gimana penampilan Butet di acara itu? Nih tengok sendiri!


Ommo... Itu Butet n' Mbak Meli... Laki benerrr... Ckckck @_@
Bener-bener cewek tomboy. Batiknya pun gak ada kesan cewek-ceweknya, Butet berasa minjem kemeja batiknya Owi malah. Hehe... *kiddingcoy* Ya sudahlah, gak penting juga ngomentarin panjang lebar penampilan mereka. Yang terpenting adalah permainan mereka ketika di lapangan. Berhasilkah mereka jadi juara? Di bawah ini jawabannya. So, lanjut baca ya, Bray... ^_^ 

The Final Match
Kenapa langsung ke Final Match? Ya secara kalau Rain bahas dari babak kualifikasi sampai babak final, ceritanya pasti bakal panjaaannggg sekaleee. Lagipula, Rain yakin semua dah pada tahu hasilnya. Hehe... Rain cuma ingin flash back sedikit tentang The Final Match of DIOSSP 2012 yang sangat menguras emosi dan airmata. Bagi Badminton Lovers sejati, nonton pertandingan bulutangkis itu berasa nonton drama. Betul, gak? Perasaan deg-degan gak jelas, ikut senyum bahagia pas happy ending, ikut tertunduk lesu saat sad ending. Huffhhh... Gitu juga saat nonton laga final DIOSSP 2012. Berasa jadi orang gila teriak-teriak gak jelas. Hahaha... #pengalaman. Baiklah, mari kita mulai flash back-nya!

Women Double (WD)
Babak Final kategori WD mempertemukan All Chinese Finals, yaitu ganda peringkat 1 dunia- Wang Xiaoli/Yu Yang [1] melawan ganda peringkat 2 dunia- Qian Ting/Zhao Yunlei [2], ganda yang di semifinal berhasil mengalahkan Greysia Polii/Meliana Jauhari. Partai ini kurang menarik menurut Rain. Kedua pasangan ganda putri yang masing-masing tidak didampingi sang pelatih saat laga final, seperti bermain apa adanya. Sebenernya wajar sih, siapa pun yang menang tetep China juga akhirnya. Jadi, partai pertama ini lebih terlihat seperti mereka sedang latihan bersama menuju olimpiade. Hehe... Meski begitu, kedua pasangan tetap menunjukkan permainan kelas elit. Melalui pertarungan 3 set, sang senior Wang Xiaoli/Yu Yang berhasil memenangi pertandingan dengan skor akhir 17-21, 21-9, 21-13.

Wang Xiaoli/Yu Yang
Men Double (MD)
Di partai ke dua yaitu partai Ganda Putra mempertemukan pasangan ganda Korea Selatan, Jung Jae Sung/Lee Young Dae [2] melawan pasangan ganda Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen [3]. Laga unggulan 2 v.s unggulan 3 ini berlangsung seru dan penuh dengan teriakan para fans Lee Young Dae. Haha... Ampun deh, korean wave ternyata masuk juga di dunia olahraga. Ckckck... Berkat dukungan para kaum hawa istora, pasangan ganda Korea Selatan ini berhasil mematahkan perlawanan ganda Denmark dengan rubber game 23-21, 18-21, 21-11. Congrats oppa! ^_^



Women Single (WS)
Partai tunggal putri ini gak kalah seru dengan partai sebelumnya. Mempertemukan tunggal China- Li Xuerui [4] dengan tunggal India- Saina Nehwal [5], penonton disuguhi permainan kelas dunia yang luarbiasa. Publik istora sepenuhnya mendukung Saina Nehwal, Rain juga pastinya. Ya secara BL (Badminton Lovers) Indonesia sebagian besar bakal mendukung siapa pun yang melawan China. Hehe... no offence ya. Ternyata dukungan yang didapat Saina gak sia-sia. Setelah sempat kalah di set pertama 21-13, di set ke dua dan ke tiga Saina berhasil bangkit dan memenangkan pertandingan dengan skor 20-22 dan 19-21. Acha... acha... good job buat Saina! :-)


Men Single (MS)
Ini dia partai yang paling ditunggu publik istora, mempertemukan tunggal putra unggulan Indonesia- Koko Imonk alias Simon Santoso [8] melawan tunggal China- Du Peng Yu [9], pemain yang di babak semifinal mengandaskan Sony Dwi Kuncoro. Bener-bener ya, Rain teriak-teriak sepanjang partai ini berlangsung. Gak peduli tuh bakal ganggu orang atau gak. Haha... Di set pertama Simon seutuhnya menguasai permainan dan akhirnya unggul dengan skor 21-18. Di set ke dua, Du Peng Yu balik menekan Simon dan akhirnya memenangi set ke dua dengan skor 13-21. Memasuki set ke tiga, permainan semakin seru. Dukungan publik  Istora yang tak henti-hentinya meneriakan yel IN-DO-NE-SIA! Prok! Prok! Prok! Prok! Prok! berhasil membuat Simon bangkit dan kembali ke permainan seperti di set pertama. Usaha Simon tak sia-sia, salah satu wakil tunggal putra Indonesia di ajang Olimpiade ini akhirnya mengandaskan Du Peng Yu dengan skor cukup telak, 21-11. Happy Ending untuk Indonesia. Simon! Simon! Simon! Simon! Simon! ^_^


Mix Double (XD)
Partai penutup sekaligus partai yang sangat amat paling ditunggu yaitu partai Ganda Campuran andalan Indonesia- Liliyana Natsir/Tantowi Ahmad [3] melawan ganda dari Thailand- Sudket/Saralee. Banyak yang memprediksi pasangan Butet/Owi yang bakalan menang. Wajarlah, pasangan Indonesia ini memang yang paling 'dibebani' untuk juara. Gak usah ditanya kenapa, you know the answer. Sayangnya, dukungan penuh publik Istora tak serta merta membuat permainan Butet/Owi secemerlang saat melawan ganda China Xu Chen/Ma Jin di semifinal sehari sebelumnya. Set pertama berlangsung ketat, Butet/Owi terlihat sekali bermain di bawah tekanan pasangan Thailand ini. Sudket Saralee pun menyudahi set pertama dengan kemenangan 17-21. Memasuki set ke dua, Butet/Owi mencoba bangkit dan akhirnya berhasil memenangi set dengan skor sama, 21-17. Di set penentuan, permainan pasangan Thailand ini semakin cemerlang. Bermain tanpa beban membuat mereka berhasil menekan pasangan andalan Indonesia ini dengan skor 14-21, sekaligus berhasil memupuskan harapan Indonesia untuk meraih 2 gelar di DIOSSP tahun ini. 


Bagi Butet/Owi sendiri, pertandingan final tersebut bagai antiklimaks setelah penampilan cemerlang mereka di babak semifinal. Ya, apa mau dikata, belum rejeki kali ya. Hehe... Tapi Rain paling suka dengan statement Butet setelah pertandingan, "Kekalahan ini seperti sebuah peringatan dini sebelum Olimpiade. Peringatan buat kita (Owi/Butet) bahwa masih ada yang perlu diperbaiki. Mungkin kalau kita menang, kita bakal tinggi hati dan terlalu percaya diri." Kira-kira begitulah. Butet emang dewasa banget ya. Hehe... Gak apa-apa deh kalah di DIOSSP, di London nanti jangan lupa menang ya. Semangat Butet/Owi! Ciayo! ^_^

DIOSSP2012#FinalFacts
Betewe baswey, beberapa fakta menarik seputaran final DIOSSP 2012 berhasil Rain rangkum. Apa aja? Ini dia...
  • Semua partai berlangsung dalam rubber game atau 3 set. Ini artinya, partai final benar-benar mempertemukan pemain-pemain terbaik di tiap kategorinya. Maka tak heran, pertandingannya pun berlangsung sangat ketat. Hoho...
  • Empat dari lima partai yang dipertandingkan mempertemukan pemain-pemain yang hanya berbeda satu peringkat. Yang artinya, masing-masing lawan memiliki kemampuan yang gak jauh beda. Dan inilah yang membuat pertandingan semakin menarik. Pada ganda putri, unggulan [1] China v.s unggulan [2] China, ganda putra unggulan [2] Korsel v.s unggulan [3] Denmark, tunggal putri unggulan [4] China v.s unggulan [5] India, dan tunggal putra unggulan [8] Indonesia v.s unggulan [9] China. Ckckck... dengan kata lain, mereka adalah yang terbaik dari yang terbaik. :-)
  • Five Champions for five countries. Yup, DIOSSP 2012 dimenangi oleh 5 negara berbeda alias dapet jatah satu-satu. Hehe... Dibagi rata ya duitnya #apasihRain??? Haha...
  • Semua negara pemenang DIOSSP 2012 berasal dari benua Asia. Hmm... Asia memang masih jadi rajanya badminton ya. ^_^
  • Selama lebih dari 20 tahun, tunggal Putra China tidak pernah mendapatkan gelar DIO. Hoho...
  • Di partai final ganda Putra, masing-masing atlit hobi ganti kostum di lapangan. Yg satu ganti baju, yang satu lagi ganti celana. Hahaha #asliyginigakpentingbanget. -_-
Ada lagi kah? Mangga ditambahkan di kolom komentar ya. Lanjut yuk!

The Best Match

  • The Most Surprising Match

DIOSSP 2012 benar-benar memberikan banyak kejutan bagi publik Badminton tanah air. Beberapa unggulan harus kalah dari pemain non unggulan di babak-babak awal. Yang paling terlihat adalah pasangan-pasangan ganda putra Junior Indonesia yang berhasil masuk perempat final walau harus melalui babak kualifikasi. Penampilan mereka sungguh luarbiasa dan diluar dugaan. 


Salah satunya adalah pasangan ganda putra Junior Indonesia- Marcus Fernaldi Gideon/Agripina Prima Rahmanto, yang berhasil menyulitkan permainan pasangan ganda putra andalan Korsel Jung Jae Sung/Lee Young Dae di babak ke dua DIOSSP 2012. Aseli, saking luarbiasanya permainan pasangan junior Indonesia ini, Rain ampe nangis nontonnya. Huhu... terharu! T_T Meski harus kalah pada akhirnya, tapi permainan mereka bener-bener oks banggetttss!!! Dari segi teknik, mereka keren banget. Tinggal dipoles sedikit dengan tambahan pengalaman, InsyaAllah, nih pasangan ke depannya bakal bisa gantiin Kido/Henda dan Ahsan/Bona. Aamiin. Pokoknya, good job buat Gideon/Agripina. ^_^


  • The Most Epic Match

Udah tahu kan kalau tahun ini DIO naik level jadi Super Series Premier. Yang artinya turnament ini diikuti oleh atlit-atlit Bulu Tangkis tingkat dunia. Makanya gak heran, kalau di DIOSSP 2012 ini banyak menyuguhkan permainan kelas elit dunia yang DAEBAAAAK pisan! Salah satu pertandingan yang paaaling daebak, paling keren, paling gila, paling luarbiasa dari semua pertandingan adalah... eng ing eng... Yup! Partai semifinal ganda Campuran antara pasangan Indonesia- Liliyana Natsir/Tantowi Ahmad melawan pasangan China- Xu Chen/Ma Jin. Setuju??? Harus! Hahaha... #maksa


Beuuhhh... aseli... Gak bisa ngedip nontonnya. Top markotop! Kedua pasangan bener-bener menunjukkan kelas mereka. Salah satu pertandingan yang paling keren yang pernah Rain tonton. Deg-degannya luar biasa.  Berasa nonton laga final olimpiade. Lebih seru dari partai final keesokan harinya. Ommo... Sulit diungkapkan dengan kata-kata. >,< pokoknya DAEBAK buat kedua pasangan!!!

Pokoknya, kalau kamu nonton partai ini juga, pasti setuju dengan pilihan Rain ini. Hoho... #maksaduakali.

The Worst Match
Gak usah banyak kalimat, cukup Ahsan/Bona. Titik. Jangan tanya ke Rain, tapi tanya ke Ahsan/Bona langsung kenapa permainan mereka kurang optimal di turnament ini. Hufhhttt.... -_-'

---------------------------------------------
Baiklah, sekian dulu Catatan Kecil tentang DIOSSP 2012 [Part 1] ini. Udah panjang sekali sepertinya. Khawatir bacanya capek kalau kepanjangan. So, segini dulu ya. Final statement? Tunggu di part 2-nya. Okeh! See U! ^_^

Rain pamit sementara. Hoho....




6 komentar:

  1. assalamu'alaikum
    ini curhatannya seru banget teh #eh
    kangen :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumussalam. ^^
      Kangen juga sayang. hoho...
      Khaifa haluk?

      Hapus
  2. kunjungan perdana, menemukan catatan yang memukau...
    salam kenal

    Kunjungan blogwalking.
    Sukses selalu..
    kembali tak lupa mengundang juga rekan blogger
    Kumpul di Lounge Event Blogger "Tempat Makan Favorit"

    Salam Bahagia

    BalasHapus
  3. kunjungan gan,bagi - bagi motivasi
    Hal mudah akan terasa sulit jika yg pertama dipikirkan adalah kata SULIT. Yakinlah bahwa kita memiliki kemampuan dan kekuatan.
    ditunggu kunjungan baliknya yaa :)

    BalasHapus
  4. eh ini toh yang ditungguin mbak dita akhirnya kelar juga :D
    haha coba mbak dika jadi komentatornya pasti seru deh ^^
    itu mbak dateng ke sana ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak kok say, mbak gak dateng. Cuma nonton di tipi aja. Hehe,,,

      Hapus

Don't be shy, write your mind! ^_^