Jumat, 20 Juli 2012

Teatrikal Kehidupan Bus Kota

Assalamu'alaikum.
Ni hao? ^_^
Wah, gak kerasa ya bulan Ramadhan kembali hadir di depan kita sobat. Waktu bener-bener cepat berlalu, padahal rasanya seperti baru kemarin takbiran Idul Fitri, Hehe... eh... tau-tau sekarang udah Ramdhan lagi. Alhamdulillah... Marhaban ya Ramdhan...

Credit pic: here
Menyambut semangat Ramadhan yang udah di depan mata, lewat postingan kali ini, Rain ingin mengajak sobat blogger dan tentunya Rain sendiri untuk merenung dan berpikir. Suasana Ramadhan emang pas banget buat kita untuk sering-sering merenung (bukan bengong lho ya! hehe...:P), merenung tentang segala hal yang udah terjadi sebelas bulan yang lalu dalam hidup kita. Atau dalam bahasa kerennya... MUHASABAH.

Yup, sesuai dengan judul postingan kali ini "Teatrikal Kehidupan Bus Kota", Rain sangat berharap sobat blogger yang baca tulisan ini, jadi tambah semangat sekaligus lebih bersyukur dengan hidup yang udah kita punya saat ini. Semoga... Aamiin.

Credit pic: here
Well, semingguan kemarin, Rain sering banget pulang-pergi Bandung-Tangerang buat urusan kampus. Capek sekaligus membawa berkah. Kok bisa? Ya, dengan seringnya Rain PP naik bis Bandung-Tangerang, Rain jadi bisa melihat kehidupan lain di luar kehidupan Rain sehari-hari. Pertunjukkan kehidupan bus kota, tentang orang-orang yang KUAT dan BERANI.

Seperti kemarin saat Rain naik bus DAMRI dari Ledeng ke Leuwi Panjang, ada pengamen bapak-bapak yang seumuran si Babeh. Rain jadi mikir, gimana ya kalau Babeh Rain yang jadi pengamen itu. Ya Allah, gak tega banget rasanya kalau ngebayangin Babeh Rain kudu ngamen panas-panasan dalem bus dan desek-desekan kayak gitu.

Sesaat kemudian, datang dua orang pengamen anak kecil yang kira-kira berumur 4 dan 5 tahun. Bayangin, anak sekecil itu ngamen di dalem bis. MasyaAllah... Ngeliat mereka, lagi-lagi Rain teringat keponakan Rain di rumah. Ommoo... gak kebayang kalau keponakan Rain, kudu ngamen di umur sekecil itu. Gak tega, asli gak tega banget. T_T

Dan selaluuuuu seperti itu. Setiap Rain memperhatikan orang-orang yang hilir mudik di dalam bus kota, Rain selalu membayangkan kalau yang menjadi mereka adalah keluarga Rain, atau bahkan Rain sendiri. Sanggup gak ya, kuat gak ya... 

Melihat dan memperhatikan mereka, bikin Rain berpikir bahwa gak ada alasan untuk gak bersyukur dan gak ada alasan untuk gampang menyerah. Ada mereka di luar sana yang kehidupannya jauh lebih berat dari apa yang Rain hadapi saat ini. 

Credit pic: here
Sobatttt... mikir dua kali deh kalau kamu masih gak bersyukur dengan kehidupan yang udah sobat punya saat ini. Kalau perlu mikir seribu kali... sepuluh ribu kali... sejuta kali... sampai sobat sadar, gak ada alasan buat kita untuk gak bersyukur. Serius... kurang baik apa sih Allah sama kita. Ya, gak?

Ya Allah, maafin Rain kalau selama ini jarang bersyukur, gampang putus asa, dan sering lupa atas nikmat-nikmat yang udah Allah kasih buat Rain. Maafin Rain ya Allah...
"Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. (Az-Zumar: 21)"




3 komentar:

  1. nice post :)
    ditunggu kunjungan baliknya yaah ,

    BalasHapus
  2. MAKASIH MBAK DIKA!!!
    nice reminder(?) ^^"
    nice home too >___<

    BalasHapus
  3. amin ya Allah
    ampuni kami juga yang sering melupakan ni'matmu...

    BalasHapus

Don't be shy, write your mind! ^_^