Yah, walau sedikit terlambat, ane ingin mengucapkan selamat ulang tahun untuk Bapak yang telah memasuki umur 59 tahun tepat pada tanggal 12-12-2011 kemarin. Wuihhh,,, baru sadar Bapak akan mencapai umur 60 tahun di hari yang paling cantik tahun depan, 12-12-2012.
Semoga Allah senantiasa melindungimu dari kejahatan dan merahmatimu dengan segala kebaikan. Aamiin. Maaf untuk ke sekian kalinya atas setiap tingkah anakmu yang tak tahu diri ini...
|
Sang Kakek sedang bermain bola dengan cucunya. ^_^ |
By the way, berbicara tentang tradisi ulang tahun sebenernya gak wajib-wajib banget dalam keluarga ane. Ane pun cuma sekali ngerayain ulang tahun yaitu di umur 17 tahun. Qiqiqi,,, kalau lihat videonya lagi kok malah ingin ketawa ya? Hehe...
Setiap ulang tahun keluarga, baik itu orangtua, kakak maupun adik, meski gak pake acara raya-rayaan, kami sekeluarga selalu menyempatkan untuk memberi kado/hadiah setiap tahunnya. Terutama generasi termuda di keluarga kami, Ane (Dika), Dita, Dela, dan Bhismi, yang selalu mengagendakan untuk patungan beli kado untuk kakak dan orangtua. Hehe...
Jadi minimal satu tahun sekali, masing-masing anggota keluarga di rumah pasti dapet hadiah. Termasuk ane. Yup. Hadiah yang paling spesial tentu aja HP Esia yang diberikan oleh anggota Bray D3B -> Dela, Dita, dan Bhismi tahun lalu. Kenapa HP Esia? Emangnya ane gak punya HP? Hoho... Jadi Dela, Dita, dan Bhismi masing-masing memiliki satu HP GSM dan satu HP Esia. Sedangkan ane waktu itu hanya punya 2 HP GSM. So, untuk mempermudah komunikasi, maka dibelikan lah ane hp Esia oleh mereka. Alasannya, tentu saja biar lebih murah kalau telpon. Hoho... Dannn... dibuanglah HP GSM ane yg satunya karena memang sudah tidak layak guna alias tombolnya sudah tidak bisa dipake. Hehe... Sekali lagi terimakasih my beloved family. :-)
Begitulah, selalu ada yang spesial. Pernah entah di tahun berapa, kami memberikan hadiah kepada Mama sebuah tulisan yang kami buat sendiri dari kain planel. Bunyi tulisannya seperti ini:
WE LOVE U
MOM AND DAD
Sederhana, tapi sarat makna... Sampai sekarang tulisan itu masih tertempel di depan pintu kamar Bapak dan Mama. ^_^ Ah, tentu saja kata-kata itu tidak cukup mewakili seberapa besar cinta kami pada orangtua.
Well, kesimpulannya: Dalam keluarga kami, tidaklah wajib merayakan ultah, yang wajib adalah memberikan hadiah. Sebagai ajang mengingat kembali betapa kami saling mencintai dan menyayangi. Dan ane bersyukur akan tradisi ini. Setidaknya, tradisi saling memberi hadiah membuat keluarga ini masih harmonis sampai sekarang. Alhamdulillah. :-)
Finally, ane sadar, toh perayaan ultah bukan budaya dari agama Islam. Tapi, ya tidak ada salahnya memberikan sesuatu yang spesial di hari tersebut kepada orang yang benar-benar kita cintai. ^_^