Sebuah Kumpulan Cerpen |
Buku ini termasuk salah satu buku tercepat yang berhasil ane baca kurang dari 24 jam. Horeeee... *tepuk tangan* ^^.
Cerpen-cerpen dalam kumcer ini beda-beda temanya. Tentu gak mungkin ane sebutkan semua. Tapi memang kebanyakan bertema budaya dan remaja. Namun dari kesemuanya, ada satu cerpen yang menjadi favorit ane. Judulnya "Semua Untuk Ikhsan" karya Rik Sjp. Cerpen yang sangat unik dan menarik. Bercerita tentang keseharian Ikhsan dengan segala kebutuhannya. Satu kalimat terakhir dari cerpen ini dan ane suka banget adalah kalimat "Fungsi mereka sama, cuma perannya saja yang berbeda". Wallahu'alam, saat baca kalimat ini, pikiran ane langsung menafsirkan kalimat tadi sesungguhnya untuk manusia. Fungsi/tugas manusia sama, untuk menyembah Allah, hanya perannya saja yang berbeda-beda di dunia ini. Dalam kata lain, "pelabuhannya sama, perahunya saja yang berbeda-beda". ^_^
Banyak hal positif pastinya setelah membaca kumcer ini yang finally membuat ane ingin bisa seperti mereka. Dari cerpen-cerpennya tercirikan bahwa para penulisnya memang memiliki pengetahuan yang luas akan budaya Indonesia. Ini yang mebuat ane salut. Secara ane sendiri belum bisa membuat cerpen yang bertemakan lokalitas budaya setempat. Pokoknya, salut deh sama penulis-penulisnya.
Ada positif, pastinya ada sisi negatifnya juga. Hal ini juga berlaku untuk kumcer "Wajah-Wajah Kayu Bapak". Sebenernya, untuk kelemahan kumcer ini bagi ane cuma ada di kesalahan cetak di beberapa cerpen. Untuk isi cerpennya, ane gak mau berkata banyak. Soalnya ane sendiri belum tentu bisa bikin cerpen-cerpen keren kayak mereka. Hehe,,, jadi kalau penasaran, mending langsung beli aja deh kumcernya di sini.
Yo wes, segitu dulu review buku kali ini. Semoga bisa jadi referensi menarik untuk bahan bacaan kita sehari-hari. SEMANGKA!!!
ini bukunya WR ya?
BalasHapusYup, buku karya anak2 WR. :)
BalasHapussaya juga setuju dengan maksud dari pelabuhannya sama, tapi perahunya beda-beda. dengan begitu mengartikan kalau semua manusia derajatnya juga sama dimata Allah. karena berfungsi tidak membedakan.
BalasHapus^_^
BalasHapusGak tahu kenapa, browsing-browsing,,, nyampe disini. Alhasil serasa gak percaya dengan tulisan ini... makasi atas Apresiasinya Dika Fatwa ^_^
Hoho... iya Kang Rik, sama2. Makasih jg sudah mampir. Hehe... ^_^
Hapus