Jumat, 24 Juni 2011

It's All about My Twin, Ding Dong!

Ini tulisan, sebenernya buat menanggapi alias membalas postingan kembaran ane yang judulnya: "It's All about My Twin, Ding Dong!" Hoho...


Karena ane gak ahli dalam Bahasa Inggris, jadi ane jawab pake Bahasa Indonesia aja ya... ^_^

What is her favorite meal?
*Sayur Bayem (Tenang, bukan berarti kembaran ane Popaye. Hehe...)
Ding Dong!

What is her favorite drink?
*Kalau teh anget, itu mah babeh.
*Kalau teh kotak, itu mah si Boay.
*Kalau air es, itu mah si Odud.
*Lah? Kalau ente apaan yak? Qiqiqi...
                Ding Dong!

What is her hobby?
*Ngedesain Photoshop dan ngumpulin/nabung uang receh (ini masih gak yak?)
                Ding Dong!

Senin, 20 Juni 2011

Muda Miris

Musik main, muda bergoyang. Sepertinya perjalananku menuju Bandung kali ini sedikit kurang beruntung. Televisi yg tergantung dalam bus Aja ini, sedang menyetel video gadis muda yg lihai bergoyang dan bernyanyi dangdut. Organ tunggal, begitu orang2 menyebutnya. Miris, seorang bapak setengah baya berbaju batik ikut bergoyang. Tidak tahu malu.

Baju ketat pink tanpa lengan aka U Can See, plus rok mini putih. Ommooo,,, norak!

Video yg baru saja berganti lagu dan penyanyi -tetap dgn baju norak dan lagu dangdut patah hati- mengingatkan saya pada tayangan talk show terkenal di salah satu stasiun televisi swasta. Kali itu, talk show menampilkan kisah seorang gadis muda, penyanyi dangdut dari panggung ke panggung, yg memiliki cita2 menjadi pendangdut besar.

Tak Banyak yang Kupahami

Hampir tengah malam, menjelang pagi buta. Mata ini masih asik di depan laptop jadul kesayangan. Malas memejamkan mata, walau kalau kepala ini sedikit saja ditidurkan, pasti langsung terlelap. Hehe,,, sekali lagi, aku hanya malas memejamkan mata, bahkan berniat tidak akan tidur sampai subuh menjelang. Bisa kah? Let's see! ^_^

Malam ini, setelah melihat isi blog kembaranku, membaca setiap curahan hatinya (semua isi dalam blog kembaranku adalah curahan hati. hehe,,,), aku termenung sejenak. Berpikir, mencerna setiap kalimat, memahami situasi.

Sesuatu Yang ...

Hari ini, aku belajar tentang sebuah keyakinan.
Sesuatu yang tak mungkin dijual beli, alias tdk bisa ditukar.

Hari ini, aku belajar tentang sebuah prinsip.
Sesuatu yang sangat sulit didapatkan, sebuah keteguhan.

Hari ini, aku belajar tentang ikhlas.
Sesuatu yg ringan namun sulit dilakukan. Memaafkan dan menerima, hilang tak berbekas.

Titik semua itu, hanya hati yg bersih, selalu bertaubat, yg bisa menggapainya.

Akhirnya, sesuatu yg di atas. Aku sebut... Entahlah.

Belajar Desain Sablon

Pasukan Akhwat Tutorial 2007

Dini, Rida, Achi, Muti, Imas, Sumi, Elin, Dika, Wulan

Bismillah.
Sekarang aku mau menulis tentang sahabat Akhwat Tutorial 2007. Teman seperjuangan di Lembaga Mentoring Program Tutorial PAI-MKDU, Universitas Pendidikan Indonesia. Sahabat yang menemani selama 4 tahun, suka dan duka menjalani amanah di Program Tutorial.
  1. Astri Srigustini alias Achi/Neng Uchu
Achi, si Bendahara Umum yang hobinya minta nota. (^_^)V
Jarang ngomong kalau lagi rapat, tapi sekalinya ngomong... PLETAK!!! Langsung pada sasarannya. Tetangga kamar kosanku ini kuliah di jurusan Pendidikan Ekonomi Koperasi dan berasal dari kota Tasikmalaya. Akhwat yang satu ini hobinya 'refreshing' (Ting... ting... kedip2 ke Achi ^-*). Di Program Tutorial, sejak awal Achi memang ditempatkan di Bidang Bendahara Umum, jadi wajar dong kalau doi akhirnya jadi Bendum beneran. hehe,,, ^_^ Penyuka warna coklat ini selalu berpakaian rapi dan penggemar rok batik.

Minggu, 19 Juni 2011

Cover Generasi Muslim Sejati


Ini salah satu desain cover buku yang dibuat olehku. Hoho,,, lumayanlah. Karya pertama dalam hal mendesain cover buku. Hmm... Mudah-mudahan nanti bisa mendesain buku sendiri. Aihhh.... Aamiin ya Allah. Perjalanan masih panjang, lets get the beat! Fight! ^_^

Dela's Graduation

Dita, Bapak, Dela, Mama, Dika, Bhismi

FAMILY Report!

Alhamdulillah. Tanggal 16 April 2011 kemarin, kakakku Dela Aristi sudah resmi lulus dan diwisuda dengan hasil "A (Sangat Memuaskan)". Wisuda yang di  gelar di gedung Auditorium Utama UIN Syarif Hidayatullah tersebut disambut meriah oleh para sanak pamili para wisadawan dan wisudawati. Hadir pula Rektor UIN Syahid untuk upacara pelepasan balon sebagai simbol pelepasan para cendekiawan bangsa tersebut.

Sangat meriah, tak jauh beda suasananya dengan acara wisuda di kampus lain. Bak pasar tumpah. Tapi itu semua tak penting, yang penting adalah kewajiban kakakku sudah dilaksanakan dengan baik. Congratulations Sista!!!

Semoga aku bisa menyusulmu segera. Amin. ^_^V

Kaboy Ha, Delon, Odud, Rain

Sahabat dan Miniatur Masyarakat

“Bagi gue sahabat itu miniature kecil masyarakat di luaran kampus sana. Seberapa sabar gue menghadapi masyarakat setelah gue gak ngampus lagi, diukur dari seberapa sabar gue berada di sekitaran sahabat-sahabat gue. Seberapa peka gue sama masyarakat, bisa dilihat dari seberapa sensitive gue ngeliat sahabat-sahabat gue.”


NB: Kalimatnya nyomot dari : http://wr01.wordpress.com/2011/04/05/fun-tastic-four/#comment-14

My Beloved Shoulder


I just wanted to be a good person. No matter how bad other people against us. No matter how other people do not care about us. No matter how other people take advantage of us. And no matter how destiny requires that we become the bad guys. I just wanted to be a good person. Because I believe that God is always with good people. Be a good person, anywhere, anytime, and irrespective of how we do it .. :-)

Just need to believe that God is always there for us ... Cheers up! :-) All is well ..

***
Your words are like a shoulder for me. Thank you very much, my beloved.

Kamis, 16 Juni 2011

Memenangkan Kumpulan Pilihan

Which one?

Hidup adalah kumpulan pilihan, itu yang aku pahami. Meski kusadar, tidak semua pilihan dalam hidup bisa aku kuputuskan sendiri. Sesuai mau dan inginku. Dan untuk pilihan di luar kehendakku, aku menyebutnya: TAKDIR.
Memiliki seorang Ayah yang super protected, kurasa itu juga takdir.
Kalau boleh memilih, tentu memiliki Ayah yang pengertian lebih aku sukai. Ayah yang mau mendengarkan apa yang yang diinginkan anak-anaknya. Ayah yang tidak memanjakan anak-anaknya. Ayah yang mengerti kebutuhan akan ‘sebuah pengalaman’ dalam hidup anak-anaknya.
Payah. Aku tak kuasa menolak takdir.
Mungkin kau akan menganggap yang dilakukan Ayahku sebagai sebuah bentuk kasih sayang. Tapi bagiku, tidak sama sekali. Aku merasa terkekang, tidak bisa bergerak bebas. Aku tidak suka. Benar-benar menyebalkan. Salah satunya adalah aku yang harus selalu diantar-jemput saat hendak mudik Tangerang-Bandung. Menurutku ini berlebihan, bayangkan saja selama 2 tahun aku harus selalu diantar-jemput.
Ayah tidak pernah memikirkan pandangan miring teman-temanku -yang walau tidak secara langsung- tapi aku tahu mereka menganggapku sebagai anak yang manja. Maka, naik bis umum merupakan hal yang aku cita-citakan selama kuliah. Bayangkan, seumur hidup aku tidak pernah naik bis umum.
Pernah suatu hari aku mencoba bicara baik-baik tentang keinginanku naik bis umum saat mudik. Satu, karena aku tidak ingin lagi dicap sebagai anak manja. Dua, karena aku ingin mencoba suatu hal yang baru. Dan tiga, aku hanya tidak ingin merepotkan Ayah lagi. 

Rabu, 08 Juni 2011

Karenaku Butuh Kalian Di Sini

Inilah aku, yang sholehnya masih kopong
Inilah aku, yang imannya masih runyam, tak selalu lurus beraturan
Inilah aku, yang susah lagi kebal untuk diceramahi

Aih, bahkan aku kadang benci dengan diri sendiri
Bagai 2 jiwa dalam 1 raga
Kadang malaikat kadang syaitan laknat

Untuk itu, aku butuh kalian di sini
Menjadi 'malaikat' dunia
Bersama mencari lampu cahaya surga

Ups, aku lupa
Mungkin aku hanya mengikuti jalan kalian

Karena sejatinya, aku tak pernah menjadi 'malaikat'
Kalianlah 'malaikat' itu

Karena sejatinya, aku seperti orang hilang
Bukan kalian yang menemukanku
Tapi aku lah yang menemukan kalian

Karenaku butuh kalian di sini
Karena Allah 

Selasa, 07 Juni 2011

AYAT SHODIQIN

Terang bulan mengiringi langkahku menuju ke tempat pengajian. Ini adalah kegiatan rutin setiap ba’da maghrib bersama kakakku, mengaji Al-Qur’an. Lokasinya tidak terlalu jauh sebenarnya, tapi tetap saja membuatku malas.
Pengajian ini memang hanya pengajian anak kampung yang dikelola dengan sukarela oleh Pak Sawir, guru ngaji kami. Sukarela dalam arti kami bebas bayar berapa pun dan kapan pun. Atau bahkan tak membayar sepeser pun tak masalah. Tempatnya pun sederhana, hanya sebuah ruangan di sebuah kontrakan mungil. Bangunannya masih terbuat dari setengah batako dan setengah bilik anyaman bambu. Tak jarang jika hujan tiba, bocor di sana-sini membuat anak-anak menjadi tidak konsenstrasi dalam mengaji.
“Mbak, nanti jalannya jangan ninggalin aku ya.” Aku yang memang penakut sudah wanti-wanti dari awal. Jalan menuju tempat pengajian memang seram, melewati kebun bambu.
“Tenang aja, La. Gak akan ada apa-apa.” Balas Mbak Rahma. “Yuk jalan!”
Sambil tetap menggenggam tangan Mbak Rahma, aku menatap ke arah kebun bambu di depan tempat pengajian. Semakin ditatap, semakin banyak halusinasi yang tercipta.
“Ih… Serem…” Aku lari meninggalkan Mbak Rahma.
***

My Daily Mudik

Mudik pekan kemarin menjadi mudik yang paling menyenangkan buatku. Melakukan hal-hal yang biasa tapi terasa luarbiasa karena sangat jarang aku lakukan jika berada di lingkungan kampus. Sangat menyenangkan. Apalagi dikelilingi keluarga tercinta, makin menyenangkan rasanya.

Setiap pagi, setelah berkegiatan Subuh, semua anggota keluarga langsung berkumpul di saung depan rumah. Saung tempat keluarga berkumpul, saung favorit. Biasanya Bapak dan Mama sudah main badminton ketika aku dan yang lain turun. Setelah semuanya berkumpul, masing-masing pesan sarapan sendiri ke warung depan rumah. Haha, gak usah repot masak sarapan pagi. Yang jualan nasi uduk banyak di tempat kami. Sarapan sambil ngobrol-ngobrol ringan, saling cerita atau bercanda. Atau bahkan curhat. Hmm,,, benar-benar menyenangkan. Apalagi kalau keponakanku yang super cute sudah bangun, makin lengkaplah agenda pagi itu. Sibuk 'mainin' Rino!

Setelah kenyang dengan sarapan, giliran aku dan Dela yang bermain badminton. Yup, gak perlu lama-lama. Yang penting sampai merasa berkeringat dan sudah capek, baru deh kita 'udahan'. Wuiiihh,,, sarapan sudah, olahraga sudah, tinggal cuci mulut yang belum. Yuk, makan jambu!

Rabu, 01 Juni 2011

♥♥♥ I Love Design ♥♥♥



Like A Rose




Ramadhan dan Kasih Sayang Bapak

My Dad

Bagiku, Bapak adalah sosok sempurna dalam hal menyayangi dan menjaga anak-anak. Sudah 4 tahun aku kuliah di kota Bandung, baru di tahun ke 3 aku diizinkan pulang mudik naik bis (sebelumnya, aku selalu diantar-jemput). Itu pun karena aku nekat, alias tidak bilang-bilang bahwa aku akan pulang. Kenekatan yang sejatinya berasal dari trauma di Ramadhan tahun 2009.